Berhitung
sebelum kehilang terlalu banyak
kubiarkan diriku menghitungnya sejumlah seluruh jemari
hitungan pertama tentu saja lancar
begitu pula kedua, ketiga, keempat dan kelima
pada keenam aku mulai terbata
hingga terpaksa berhenti di ketujuh
sejumlah jemari ternyata berlebih
lantas, kuputuskan menghitung di satu bagian tangan saja
nyatanya kurang satu, dan hanya berakhir di keempat
sebelum benar-benar berhenti menghitung
aku mencoba memulai dari pertama lagi
berharap ada yang terlewatkan tadi
masih dengan jemari di satu sisi tanganku
rasanya ada yang salah
atau mungkin sejak awal memang sudah salah
aku terlalu sibuk menghitung
terjebak dalam variabel
yang genap banyak mungkin hanya segenap usiaku
sisanya menjelma jadi sepi